Lionel Messi sudah menciptakan total 23 gol di La Liga musim 2020/21 ini. Namun, pertemuan menghadapi Real Madrid di El Clasico, Minggu (11/4) nanti adalah cerita lain.
El Clasico saat ini bakal langsung memiliki dampak pada persaingan di papan atas. Situasinya ketat, Barcelona dan Real Madrid masih bisa salip-menyalip menuju trofi juara.
Saat ini Barca ada di peringkat dua dengan 65 poin, Madrid satu tingkat di bawahnya dengan 63 poin. Di peringkat pertama, bertengger Atletico Madrid dengan 66 poin.
Artinya, Madrid akan langsung menyalip Barca jika menang. Jika Barca yang menang, Madrid akan kesulitan tertinggal 5-6 poin dari dua tim di atasnya.
Lebih dari itu, laga ini juga sangat penting bagi Lionel Messi pribadi. Mengapa demikian?
Duel El Clasico nanti akan jadi kesempatan Messi untuk mengakhiri paceklik golnya yang juga disebut ‘kutukan Cristiano Ronaldo’.
Tercatat, Messi gagal mencetak gol dan membuat assist dalam enam edisi El Clasico terakhir. Messi gagal menghentikan catatan buruk itu pada pertemuan pertama musim ini.
Faktanya, Messi belum menjebol gawang Madrid sejak Cristiano Ronaldo hengkang ke Juventus pada tahun 2018 lalu.
Gol terakhirnya ke gawang Madrid tercipta di Matchday 36 musim 2017/18, di Camp Nou, Ronaldo juga mencetak gol di laga yang berakhir 2-2 itu.
Messi jelas ingin menghentikan catatan buruknya kontra Real Madrid tersebut. Golnya akan sangat penting, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi Barcelona.
Selain itu, Messi juga harus mempersembahkan yang terbaik. Memang dia selalu melakukannya, tapi El Clasico kali ini berbeda karena ada kemungkinan jadi yang terakhir bagi Messi.
Hingga kini belum ada tanda-tanda kontrak baru untuk Messi. Kabarnya La Pulga hanya mau membuat keputusan di akhir musim, ketika semua kompetisi sudah berakhir.
Jika benar demikian, El Clasico ini bisa jadi yang terakhir untuk Messi. Barcelona akan sangat kehilangan.